Saturday, December 27, 2008

MAD SCIENTISTS

Ingin sedikit berbagi cerita..

Beberapa hari yang lalu, saya berniat membantu almamater saya dengan menjadi MC untuk satu simposium yang diadakan oleh satu departemen yang berada di barat daya. Persiapan sudah saya lakukan, termasuk skrip MC yang berbahasa Inggris formal, juga mempelajari rundown yang sederhana. Koordinasi dengan panitia pun saya lakukan.

Singkat kata, acara dimulai. Begitu saya membacakan panggilan untuk opening session. tiba-tiba saya ditegur di depan banyak orang bahwa saya salah membacakan rundown.
Saya bingung...
Karena saya yakin saya mengikuti rundown sesuai dengan yang sudah saya pelajari semalaman. Rupanya ada perubahan rundown yang ga dikonfirmasikan sebelumnya oleh panitia. Setelah mengkoreksi siapa yang seharusnya dipanggil saya pun masih bingung karena panitia (yang juga adalah para dosen, doktor, dan professor) tampak panik dan salah satu dosen menyalahkan saya. DI DEPAN UMUM.

"Kamu ko ga koordinasi dulu? Kamu sih datangnya telat. Kenapa sih kamu ga ngobrol dulu ama Pak G*****. Wah, kacaw kamu.. bla bla bla.."

OK! Saya emang datang mepet waktu. Ga telat. (Ya, hanya kurang pagi supaya saya bisa bengong dulu liatin dekor ruangan, benerin taplak meja, atau ngobrol ngalor ngidul...*angry*). Tapi, di antara waktu yang sempit sebelum acara dimulai saya sudah menyempatkan diri untuk koordinasi dengan panitia. Duduk manis menunggu Pak Rektor datang juga perwakilan dari Menteri RISTEK.

Seorang profesor dari salah satu Universitas di Jepang (yang juga panitia) mendatangi saya. Dia bilang, "It's OK! Relax. Just stick to the rundown, OK?"
Komentarnya cukup menenangkan.

Kemudian datang lagi seorang dosen lainnya (yang juga panitia) dan berkata, "Wah, maaf, saya lupa ngingetin kalau ada perubahan rundown. Seharusnya.....bla bla bla..."

DANG!!!

So it wasn't my fault! Selain emang saya hanya menerima rundown seadanya, ternyata sesama panitia pun ada miskomunikasi. Sedikit lega, ternyata ini bukan kesalahan saya, tapi justru itu yang buat saya naik pitam lagi mengingat saya udah dikata-katain sebelumnya.

Selanjutnya, semua berjalan lancar.

Hingga....

Di acara Lunch Banquette, tiba-tiba saat memanggil orang-orang untuk memberikan congratulatory addresses, salah satu Prof. dari Jepang (yang tadi menenangkan saya di sesi pertama) datang tergopoh-gopoh dan berkata ada satu orang lagi yang akan memberikan speech (again, tidak ada konfirmasi tentang hal ini ke saya!!!). Dengan santainya dia "menggeser" posisi saya dan mulai berbicara di depan mike. Saya hanya tersenyum tapi dalam hati ingin saya BERTERIAK !!!!!!!

Selesai acara..
Semua orang makan..

Saya hanya celingak celinguk..
Panitia yang biasanya berhubungan sama saya sudah pindah ke tempat berikutnya..
What should i do?
Nobody told me what to do.
Sementara di rundown, tugas saya seharusnya sudah selesai.

Akhirnya saya berinisiatif bergabung bersama teman-teman lama saya yang kebetulan peserta acara tersebut.

Kesan yang saya dapat dari kejadian ini adalah KURANG PERSIAPAN dari pihak panitia. Dan sialnya, dampaknya ko malah ke saya. Seakan saya ga profesional dan ga pantes buat kerjaan ini. Dalam suatu event, seharusnya pihak panitia menyediakan LO untuk MC, sehingga kesimpangsiuran seperti ini ga harus terjadi. LO tadi lah yang seharusnya nge-brief, bukan sang ketua panitia atau sekretaris panitia atau Person In Charge lainnya yang juga disibukkan dengan jobdesk lain. Alhasil, ya beginilah... brief kurang detail, koordinasi kurang jelas, perintah berasal dari banyak sumber.

THAT'S SILLY !!!
Mengingat para panitia adalah orang-orang yang pintar di bidangnya, para doktor, profesor dari Indonesia dan Jepang. Well, i guess, IQ ga selamanya sejalan dengan kemampuan organize yang baik dan SQ yang baik juga ya.. *sigh*

Seorang teman yang mendengarkan curhatan saya, berkata, "Yah, mau gimana lagi, mereka kan orang-orang penting, ga mau disalahin, yah tipikal orang-orang I*B lah. But, if i were u.. i'd be pissed off and yell back at them. Mereka ga punya hak untuk mencecar kamu di depan umum, walau mereka doktor atau profesor".

Komentar yang masuk akal bagi saya.

Tapi, saya memilih untuk hanya diam dan berkata dalam hati..

"Well, i guess, it's just another F*CKIN' BAD DAY !!!"

No comments:

Post a Comment